Pantai Trikora Bintan dan Pulau Penyengat

Senin, 27 April 2015

Kali ini gue berserta rombongan kembali bertualang, dan tujuan kami kali ini ada sebuah pantai yang berada pada Pulau Bintan yaitu Pantai Trikora.

Bintan sendiri adalah salah satu pulau yang terletak pada provinsi Kepulauan Riau. Lokasi Pulau Bintan ini tidak jauh dari Pulau Batam, kami dari Pulau Bata, cukup menggunakan kapan ferry untuk sampai ke Pulau Bintan. Biaya yang dikeluarkan untuk sampai ke Pulai Bintan juga tidak terlalu mahal, cukup merogoh kocek sebesar 90 ribu untuk tiket ferry pulang dan pergi + 5 ribu biaya kebersihan.

Gue dan rombongan berangkat dari Kabil, Batam pukul 07:30 dan tiba di pelabukan punggur puku 08:20, persis 10 menit sebelum kapal ferry kami berangkat.

Perjalan kali ini adalah puncak dari semua wisata gue selama tinggal di Kepulauan Riau, karena Pantai Trikora yang mau kami kunjungi ini adalah sebuah pantai yang sangat indah, bersih dan pasir pantai putih. Banyak cerita yang gue denger Pantai Trikora ini adalah pantai yang terbaik yang ada di Kepulauan Riau. hihihi (siapa coba yang gak tergoda)

Kami tiba di Pulau Bintan pada pukul 10:00, berhubung hari itu adalah hari Jumat, setelah sampai di Pulau Bintan kami langsung melanjutkan perjalanan ke Pulau Penyengat untuk melakukan sholat Jumat di Masjid Raya Sultan Riau (Mesjid Kuning) yang terbuat dari putih telur dengan menggunakan sebuah getek yang kami sewa untuk perjalanan pulang pergi dengan harga 200 ribu, cukup lega untuk gue dan tim yang saat itu berjumlah 16 orang.



[caption id="attachment_532" align="aligncenter" width="760"]Rombongan Rempong (Asset Team Infinite Studios) Rombongan Rempong (Asset Team Infinite Studios)[/caption]





[caption id="attachment_500" align="aligncenter" width="760"]Getek Woohh geteknya besar bangeet[/caption]



[caption id="attachment_498" align="aligncenter" width="760"]Masjid Raya Sultan Riau Photo by Anthon Fathoni[/caption]



Setibanya di Pulau Penyengat, gue dan rombongan langsung sibuk jepret sana-sini karena tempatnya sendiri sangat unik. Banyak pemukiman penduduk yang berdiri pada sebuah rumah panggung yang dibawahnya langsung bersentuhan dengan laut Kepulauan Riau. Setibanya di depan Mesjid Kuning, gue berpisah dengan beberapa rombongan yang akan melanjutkan sholat Jumat. Karena kebetulan pagi saat berangkat kami gak ada yang sarapan, mulai deh sibuk cari makan, endus sana - sini, akhirnya kami menentukan pilihan untuk stay di sebuah warung makan yang lagi lagi berdiri diatas kayu kayu kokoh dibawah laut Kepulaun Riau (Eaakkk sengaja di buat lebay dikit). :D



[caption id="attachment_505" align="aligncenter" width="760"]Warung Makan di Penyengat Warung Makan di Penyengat[/caption]



Sambil menunggu beberapa rombongan yang lagi sholat Jumat, gue dan sisa rombongan menghabiskan waktu untuk menyantap sebanyak-banyaknya makanan yang disediakan oleh si pemilih warung. Ada ikan pare bakar, ikan mas bakar, mie ayam, otak - otak, mie lendir dan indomie kari ayam pesanan gue hahahaha.. :D



[caption id="attachment_497" align="aligncenter" width="760"]Otak-otak Otak-otak Ikan[/caption]



Setelah kenyang dengan sebungkus indomie dan makan berpuluh-puluh otak-otak, bensin gue naik full dan langsung beranjak keliling Pulau Penyengat. Hal pertama yang gue lakukan sebelum berkelilling pulau dengan berjalan kaki, gue baca dulu beberpa petunjuk (peta) dan beberapa cerita sejaran Pulau Penyengat.



[caption id="attachment_502" align="aligncenter" width="760"]Peta Pulau Penyengat Peta Lokasi Pulau Penyengat[/caption]



[caption id="attachment_503" align="aligncenter" width="760"]Sejarah Pulau Penyengat Sejarah Pulau Penyengat[/caption]



Di pulau penyengat ini terdapat banyak tempat wisata, tempat pertama yang gue kunjungi ada tempat pemandian para wanita pada jaman dulu, ya mungkin disebut sebagai kamar mandi kali ya, tempat berukuran persegi dan terdapat sumur yang cukup dalam untuk mengambil air. Tempat kedua, gue dan rombongan nyasar ke pemukiman warga hahahaha. Selanjutnya kami di arahkan warga untuk ke Makan Engku Puteri atau Raja Hamidah, Makam Raja Haji Fisabilillah, Istana Raja Ali, makam Raja Jakfar, dan Makam Raja Abdurrahman. Makam keluarga kerajaan ini lumayan besar dan tertata rapi. Sedikit bocoran, untuk kamu yang berminat mengunjungi makam ini, diharapkan menggunakan pakaian yang tertutup dan rapi, begitulah tulisan yang terpapang besar di gerbang makan Raja itu. Selanjutnya kami mengunjungi Gedung Mesiu, dan Bukit Kursi yang memiliki meriam di penjuru pulau.



[caption id="attachment_499" align="aligncenter" width="760"]Makam Raja Pulau Penyengat Makan Raja Abdul Rahman[/caption]



Karena behubung waktu kami tidak banyak di Pulau Penyengat. Gue dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke Pulau Bintan kembali. Pukul 14:00 gue dan rombongan kembali naik kapal getek.



[caption id="attachment_501" align="aligncenter" width="760"]Getek dari Pulau Penyengat Getek yang kami sewa[/caption]



Setibanya di Pulau Bintan gue langsung menyewa mobil sebagai sarana transportasi ke Pantai Trikora. Pukul 15:00 setelah semua urusan mobil dan belanja-belanji cemilan selesai, kami berangkat menuju Pantai Trikora dari pusat Kota Tanjung Pinang. Perjalanan yang kami tempuh tergolang cukup jauh, berbekal bensin 100 ribu dan GPS jadi lah 16 anak manusia ini memulai petualangan baru, melewati banyak jalan lurus tanpa tau ujungnya, melewati beberapa pom bensi yang belum jadi, melewati pemukiman warga, melewati beberapa resort besar dan terakhir jalan kami di kanan kiri cuma ada pemandangan rumput alang-alang dan pohon kelapa Apa ini tanda sudah mulai dekat dengan pantai?



[caption id="attachment_509" align="aligncenter" width="760"]Trikora Beach Alang-alan sempanjang perjalanan ke Pantai Trikora[/caption]



Eiittss masih belum deket juga broo. Kami masih harus menempuh perjalanan selama 45 menit untuk sampai ke Pantai paling ujung dari Kota Tanjung Pinang dan merupakan Pantai Trikora paling terakhir.

Penantian kami tidak sia-sia, akhirnya pukul 16:25 kami sampai di Pantai Trikoraaaaaaaaaa..



[caption id="attachment_508" align="aligncenter" width="760"]Pantai Trikora Pantai Trikora[/caption]



[caption id="attachment_511" align="aligncenter" width="760"]Panatai Trikora Paling Akhir Panatai Trikora Paling Akhir[/caption]



[caption id="attachment_512" align="aligncenter" width="760"]Pasir Putih Pantai Trikora Pasir Putih Pantai Trikora[/caption]



[caption id="attachment_528" align="aligncenter" width="760"]Pemandangan dari Tebing Tertinggi di Pantai Trikora Pemandangan dari Tebing Tertinggi di Pantai Trikora[/caption]



[caption id="attachment_530" align="aligncenter" width="760"]Padang Bunga di Atas Tebing Pantai Trikora Padang Bunga di Atas Tebing Pantai Trikora[/caption]



Jangan tanya apa yang terjadi saat itu, yang kami pikirkan hanya pantai, berenang dan senang-senang.

Kesenangan kami ternyata harus berakhir karena hari sudah mulai gelap dan kondisi pantai juga sudah mulai pasang. Gue dan rombongan bergegas untuk kembali mencari penginapan dan makan malam.

Tips buat kamu yang akan berencana ke Pulau Bintan, pastikan kamu sudah mempersiapkan dengan siapa kamu akan sewa mobil, dan dimana kamu akan bermalam (jika menginap). Kenapa gue bisa bilang gitu, saat gue dan rombongan sudah mulai capek dari pantai, kami baru sadar kalau kami belum tau akan menginap dimana. Alhasil semua resort yang ada disekitar Pantai Trikora sudah habis di booking para tamu yang juga mau menikmati liburan panjang.

So, kami memutuskan untuk kembali ke kota untuk mencari penginapan.

Karena merasa hari kemarinnya kami cuma punya kesempatan main di pantai sebentar, akhirnya di hari kedua kami kembali lagi ke Pantai Trikora. Tapi Pantai Trikora yang kali ini beda dengan pantai di hari sebelumnya. Pantai Trikora yang kami datangi hari itu adalah salah satu pantai yang terdapat resto pizza milik orang Italy yaitu "Pizzeria Caza Italia". (FYI : Pantai Trikora ini sangat panjang dan terdiri dari beberapa Pantai)



[caption id="attachment_514" align="aligncenter" width="760"]Mas Mas Ganteng Owner Pizzeria Caza Italia Mas Mas Ganteng Owner Pizzeria Caza Italia[/caption]



[caption id="attachment_515" align="aligncenter" width="760"]Pesanan Pizza Kami Pesanan Pizza Kami[/caption]



[caption id="attachment_516" align="aligncenter" width="760"]Penampakan Pizzeria Caza Italia Penampakan Pizzeria Caza Italia[/caption]



Pizza yang kami pesan adalah pizza dengan cita rasa Italia yang cukup terjangkau, hanya 45 ribu/porsi dan rasanyaaa hmmm enak bangeet..

Setelah puas makan pizza, berenang dan ngobrol ngelantur kiri kanan, akhirnya kami kembali ke kota dan bersiap untuk kembali ke Pulau Batam. Badan boleh capek tapi hati kami semua puas melihat semua keindah yang ada di Pulau Bintan. Otak serasa di charge, semangat kembali full dan yang jelas badan gue dan teman-teman gue jadi geseng (baca: item). Ya iyalah dua hari main di pantai mulu hahahaha.. :D



[caption id="attachment_517" align="aligncenter" width="760"]Sampai jumpa lagiiii.... Sampai jumpa lagiiii....[/caption]



Andria

2 komentar:

  1. […] In her blog, she wrote so many places that she has ever visited. I knew she love Indonesia, because in her blog, she said, she want to revisit Bintan. Yes, Bintan beach is so beautiful. I had visited there when i was in Batam, you can see my blog about Bintan here. […]

    BalasHapus
  2. Mantap, dari Bintang kira-kira berapa jam lagi klo ke Anambas ..?

    BalasHapus